Classful Routing Protocol
Classful
Routing Protocol adalah penerapan subnet secara penuh atau default. /24,/16,/8
artinya penggunaan kelas full dikonsep ini. Classful routing protocols juga
ialah suatu protocol dimana protokol ini tidak ‘membawa’ routing mask
information ketika update routing atau routing advertisements. Ia hanya membawa
informasi ip-address saja, dan menggunakan informasi default mask sebagai
mask-nya. Dynamic routing Classfull : Rip V1, IGRP. Classfull merupakan metode
pembagian IP address berdasarkan kelas dimana IP address ( yang berjumlah
sekitar 4 milyar ) dibagi kedalam lima kelas yakni :
- Address kelasA
1 bit
pertama IP Address-nya“0”
- Address
kelas B
2 bit
pertama IP Address-nya“10”
- Address
kelas C
3 bit
pertama IP Address-nya“110”
- Address kelas D
4 bit
pertama IP Address-nya“1110”
- Address kelas E
4 bit
pertama IP Address-nya“1111”
Kelemahan
dari classful routing protocols ialah tak dapat men-suport VLSM.
Contoh
dari classful routing protocols ialah :
- RIP V1
- IGRP
- EIGRP
RIP
RIP
(Routing Information Protocol) adalah routing protocol yang paling sederhana
yang termasuk jenis distance vektor. RIP menggunakan jumlah lompatan (hop
count) sebagai metric dengan 15 hop maksimum,Daftar tabel route RIP ini akan
di-update setiap 30 detik dan administrative distance untuk RIP adalah
120. Pembaruan routing periodik tidak membawa subnet informasi, dukungan
kurang untuk subnet mask panjang variabel (VLSM). Keterbatasan ini tidak
memungkinkan untuk memiliki ukuran yang berbeda subnet yang sama dalam kelas
jaringan . Dengan kata lain, semua subnet dalam jaringan kelas harus memiliki
ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk otentikasi router, membuat RIP
rentan terhadap berbagai versi RIP attacks. RIP versi 1 hanya ada jumlah
hop 16 (0-15). Jika ada lebih dari 16 hop antara dua router itu gagal untuk
mengirim paket data ke alamat tujuan.
- Keuntungan
- Kompatibel dengan mesin beberapa
jaringan
- Beban proses kecil
- Kerugian
- Subnet mask
tersebut tidak dinyatakan
- Tidak
kompatibel dengan VLSM
- Karena
sistem vektor jarak, saat merevisi jaringan dll, dibutuhkan waktu untuk
konvergensi
- Dengan
konfigurasi default, setiap router siaran semua informasi routing itu
harus router tetangga sekali setiap 30 detik
- Node yang
tidak ikut serta dalam RIP juga harus memproses informasi non-relevan,
yang menghasilkan limbah
- Hanya dapat
menangani jumlah maksimum 15 hop
- Perbandingan
dilakukan dengan jumlah hop, jadi sulit untuk memilih rute yang tepat
berdasarkan pada band sambungan
Interior
Gateway Routing Protocol (IGRP)
IGRP
(Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang
diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop
maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay
dan load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS)
yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.
Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
- Kelebihan
Support
225 Hop Count
- Kelemahan
Jumlah
Host terbatas
Enhanced
Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
Enhanced Interior Gateway routing
Protocol (EIGRP) adalah Cisco propretary routing protokol longgar berdasarkan
asal IGRP. EIGRP adalah lanjutan jarak vektor-routing protokol, dengan optimasi
untuk meminimalkan routing ketidakstabilan yang terjadi setelah perubahan
topologi,serta penggunaan dan pengolahan daya bandwidth di router. EIGRP router
yang mendukung secara otomatis akan mendistribusikan informasi rute ke tetangga
IGRP dengan mengubah metrik EIGRP 32 bit ke 24 bit IGRP metrik. IGRP
menggunakan formula dasar yang sama untuk menghitung metrik keseluruhan,
perbedaannya adalah bahwa dalam IGRP, formula tidak mengandung faktor skala
dari 256. Bahkan, faktor skala ini diperkenalkan sebagai alat sederhana untuk
memfasilitasi mundur compatility antara EIGRP dan IGRP: Dalam IGRP, secara
keseluruhan metrik adalah nilai 24-bit sedangkan EIGRP menggunakan nilai 32-bit
untuk mengekspresikan metrik ini.EIGRP juga mengelola jumlah
hop untuk setiap rute, namun hop tidak digunakan dalam perhitungan metrik.
Hanya diverifikasi terhadap maksimum yang telah ditetapkan pada EIGRP router
(secara default diatur ke 100 dan dapat diubah ke nilai antara 1 dan 255). Rute
memiliki jumlah hop maksimum lebih tinggi daripada akan diiklankan sebagai
dijangkau oleh router EIGRP.EIGRP mampu menangani
classless inter-domain routing (CIDR), yang memungkinkan penggunaan
variabel-length subnet mask-salah satu keuntungan utama protokol di atas
pendahulunya. Kelemahan utamanya adalah bahwa hal itu hanya berjalan pada
peralatan Cisco, yang dapat menyebabkan suatu organisasi yang terkunci terdalam
untuk vendor ini.
- Keuntungan
- Termasuk
protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance
vector).
- Waktu
convergence yang cepat.
- Mendukung
VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
- Partial
updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel
routing dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau
triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi
perubahan pada network (mis: ada network yang down)
- Mendukung
multiple protokol network
- Desain
network yang flexible.
- Multicast
dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya
secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.
- Manual
summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
- Menjamin
100% topologi routing yang bebas looping.
- Mudah
dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.
- Kelemahan
Kelemahan
utama EIGRP adalah protocol Cisco-propritary,sehingga jika diterapkan pada
jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution.
Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute router di antara dua protocol
link state (OSPF dan EIGRP).
Classless Routing Protocol
Classless secara
sederhana dapat diartikan “tanpa kelas” atau “tidak menggunakan kelas”.
Kemudian jika dikaitkan dengan pengalamatan IP, maka pengalamatan IP classless dapat diartikan menjadi “pengalamatan
IP tanpa mengenal kelas”. Yaitu dengan cara menggunakan Classless-Inter Domain Rouing (CIDR) atau juga
dapat dikenal dengan istilah panjang prefiks. Format pengalamatannya adalah
dengan memberi tanda slash (/) di belakang alamat IP kemudian diikuti
dengan variabel panjang prefiks.
Contoh:
172.26.78.3/28
172.26.78.3
= alamat IP, /28 = panjang prefiks (CIDR)
Dengan metode classless dapat menyederhanakan tabel routing
dengan cara satu tabel routing dapat untuk beberapa jaringan sehingga menghemat
penggunaan kapasitas router dalam membuat tabel routing. Selain itu, metode ini
memungkinkan untuk menggunakan alamat IP kelas A dan B dengan panjang prefiks
tertentu yang belum dipakai.
Namun dalam rangka menjawab
permasalahan menipisnya kapasitas jumlah host IPv4 yang diperkirakan akan habis
seluruhnya dalam beberapa tahun lagi, maka dibuatlah protokol atau sistem
pengalamatan yang baru yaitu IPv6 dengan panjang 128-bit dan bersifat classless sehingga mampu mendukung jumlah host
hingga 3,4 x 1038 host.
Contoh IPv6: 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
No comments:
Post a Comment