|
Pada umumnya protocol routing mempunyai struktur metric dan algoritma yang
berbeda dengan protocol yang lain. Pada jaringan yang memiliki beberapa routing
protocol, pertukaran informasi routing dan kemampuan untuk memilih jalur
terbaik sangatlah penting.
Administrative distance (AD) adalah fitur yang dimiliki oleh router untuk
memilih jalur terbaik ketika terdapat dua atau lebih jalur menuju tujuan yang
sama dari dua routing protocol yang berbeda. Administrative distance menyatakan
“reliability” dari sebuah routing protocol. Tiap routing protocol
diprioritaskan terhadap yang lain dengan bantuan besaran/nilai Administrative Distance
(AD).
Pemilihan Jalur Tebaik [The Best Path]
Administrative distance adalah kriteria pertama yang digunakan oleh router untuk menentukan routing protocol yang harus dijalankan, jika terdapat dua routing protocol yang menyediakan jalur untuk tujuan yang sama. AD adalah sebuah ukuran “trustworthiness” dari source of routing information. AD hanya mempunyai local significance, dan tidak melakukan advertise dalam routing update.
Administrative distance adalah kriteria pertama yang digunakan oleh router untuk menentukan routing protocol yang harus dijalankan, jika terdapat dua routing protocol yang menyediakan jalur untuk tujuan yang sama. AD adalah sebuah ukuran “trustworthiness” dari source of routing information. AD hanya mempunyai local significance, dan tidak melakukan advertise dalam routing update.
Nilai AD yang lebih kecil, lebih dipercaya/reliable. Contoh, Jika sebuah
router menerima informasi tentang jalur menuju jaringan tertentu dari Open
Shortest Path First (OSPF) (default administrative distance – 110) dan Interior
Gateway Routing Protocol (IGRP) (default administrative distance – 100), Router
akan memilih IGRP karena IGRP lebih dipercaya/reliable karena memiliki AD yang
lebih kecil dibandingkan OSPF.
Jika source address untuk IGRP hilang atau tidak dikenal, maka router akan memilih/menjalankan routing OSPF sampai IGRP aktif kembali.
Jika source address untuk IGRP hilang atau tidak dikenal, maka router akan memilih/menjalankan routing OSPF sampai IGRP aktif kembali.
Tabel Nilai Default Administrative Distance (AD) pada Router Cisco:
Route Source
|
Default
Distance Values
|
Connected interface
|
|
Static route
|
1
|
Enhanced Interior Gateway Routing
Protocol (EIGRP) summary route
|
5
|
External Border Gateway Protocol (BGP)
|
20
|
Internal EIGRP
|
90
|
IGRP
|
100
|
OSPF
|
110
|
Intermediate System-to-Intermediate
System (IS-IS)
|
115
|
Routing Information Protocol (RIP)
|
120
|
Exterior Gateway Protocol (EGP)
|
140
|
On Demand Routing (ODR)
|
160
|
External EIGRP
|
170
|
Internal BGP
|
200
|
Unknown*
|
255
|
* Jika administrative distance 255, artinya router tidak mengenali source,
sehingga route/jalur tidak akan diinstall/disimpan dalam table routing.
Jika anda menggunakan “route redistribution”, anda harus memodifikasi
administrative distance dari Routing Protocol yang digunakan sehingga bisa
melakukan prioritas. Contoh, anda ingin router memilih protocol RIP (AD 120)
daripada IGRP (AD 100) ke tujuan yang sama. Anda harus memperbesar
administrative distance untuk IGRP lebih dari 120, atau menurunkan
administrative distance RIP lebih kecil dari 100.
Anda juga bisa memodifikasi administrative distance dengan menggunakan
“distance command” pada “routing process subconfiguration mode”. Command ini
menunjukkan bahwa “administrative distance” diterapkan pada “route/jalur” yang
digunakan oleh “routing protocol” tertentu. Anda harus menggunakan prosedur ini
ketika melakukan migrasi jaringan dari satu “routing protocol” tertentu ke
“routing protocol” yang lain, dan route/jalur yang dipilih paling akhir adalah
yang mempunyai nilai “administrative distance” terbesar. Perubahan
administrative distance bisa menyebabkan “routing loops” dan “black holes”.
Jadi, harap berhati-hati jika anda ingin merubah administrative distance.
Berikut contoh 2 routers, R1 & R2, yang terhubung via Ethernet.
Interface Loopback melakukan “advertise” RIP dan IGRP pada kedua router.
Terlihat bahwa IGRP lebih disukai (preferred) daripada RIP pada tabel routing
karena administrative distance-nya 100.
R1#show ip route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
I 10.0.0.0/8 [100/1600] via 172.16.1.200, 00:00:01, Ethernet0
C 192.168.1.0/24 is directly connected, Loopback0
R2#show ip route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
C 10.0.0.0/8 is directly connected, Loopback0
I 192.168.1.0/24 [100/1600] via 172.16.1.100, 00:00:33,
Agar router R1 lebih memilih RIP daripada IGRP, ubah distance seperti
dibawah ini:
R1(config)#router rip
R1(config-router)#distance 90
Sekarang lihat pada routing tabel. Router lebih memilih RIP. Router
melihat RIP dengan AD 90, walaupun defaultnya 120. Catatan, bahwa nilai baru AD
hanya untuk router proses dari single router (dalam hal ini R1). R2 masih
memiliki IGRP dalam routing tabelnya.
R1#show ip route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
R 10.0.0.0/8 [90/1] via 172.16.1.200, 00:00:16, Ethernet0
C 192.168.1.0/24 is directly connected, Loopback0
R2#show ip route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
C 10.0.0.0/8 is directly connected, Loopback0
I 192.168.1.0/24 [100/1600] via 172.16.1.100, 00:00:33,
Tidak ada panduan secara umum merubah AD, karena kebutuhan setiap jaringan
berbeda dan bervariasi. Anda harus menentukan matrix AD yang sesuai untuk
jaringan secara keseluruhan.
Penerapan lain Administrative Distance
Salah satu alasan merubah nilai administrative distance adalah ketika anda
menggunakan Routing Static untuk membackup routing lain seperti IGP. Hal ini
digunakan untuk mengaktifkan link backup ketika primay link down/fail.
Contoh, anda menggunakan routing tabel R1. Dalam hal ini terdapat line
ISDN yang berfungsi sebagai backup jika link utama/primary down/fail. Berikut
contoh “Floating Static” untuk rute ini:
ip route 10.0.0.0 255.0.0.0 Dialer 1 250
!--- Note: The Administrative Distance is set to 250.
Jika interface Ethernet down/fail, atau secara manual dijatuhkan
(shutdown) pada interface Ethernet, “floating static route” segera beraksi
dalam tabel routing. Semua traffic yang menuju network 10.0.0.0/8 selanjutnya
akan melalui interface Dialer 1 sebagai link backup. Berikut tabel routing
setelah primary link down:
R1#show ip route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
S 10.0.0.0/8 is directly connected, Dialer1
C 192.168.1.0/24 is directly connected, Loopback0
No comments:
Post a Comment